Punahnya satu makhluk pasti berdampak pada ekosistem secara keseluruhan. Jika nyamuk punah, dampak paling besar yang akan segera terjadi ada di habitat tundra (padang es) di Kutub Utara. Tempat itu merupakan sarang terbesar spesies nyamuk Aedes impiger dan Aedes nigripes. Mereka adalah salah satu makanan kesukaan para burung. Jika mereka punah, maka migrasi burung akan berkurang hingga 50 persen—karena berkurangnya makanan.
Migrasi satwa lain juga akan terpengaruh, antara lain karibu (sejenis rusa kutub). Ribuan karibu yang sebelumnya menghindari gigitan nyamuk akan segera menyerbu wilayah tundra, dan hal itu pasti akan diikuti para serigala yang merupakan predator utama para karibu.
Kemudian, spesies ikan pemakan nyamuk, Gambusia affinis, juga akan terancam punah jika nyamuk sudah tidak ada. Punahnya ikan ini sedikit banyak akan berdampak pada rantai makanan yang terjadi di perairan air tawar.
Yang lebih penting lagi, larva atau jentik nyamuk, turut berperan dalam penguraian sampah organik. Ketika berada di genangan air, jentik-jentik tersebut mendapatkan nutrisi untuk tumbuh dari sisa-sisa tanaman yang membusuk. Itu baru sebagian kecil yang mungkin akan terjadi jika nyamuk benar-benar punah dari muka bumi.
Karena nyamuk, rata-rata setiap tahun terjadi 247 korban kematian manusia akibat malaria di dunia. Jika tidak ada nyamuk, akan terjadi kekacauan pada ekosistem di planet kita. Pilih mana?
Sumber
Tahukah Kamu?
Lobster dapat hidup selama 100 tahun
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking